Lawan Kekerasan Verbal pada Wanita dengan Cara Ini
Kekerasan verbal pada wanita harus dilawan agar tidak terus berlanjut

Bentakan dan kata-kata kasar sering keluar dari mulut siapapun setiap hari. Tetapi, yang salah adalah jika kata-kata tersebut digunakan dalam bentuk kekerasan verbal pada wanita. Misalnya dengan membentak “Diam!” atau “Jangan malas, dong!”. Apakah itu kekerasan atau pelecehan verbal?
Apa Itu Kekerasan atau Pelecehan Verbal
Kamu mungkin menyadari bahwa apa yang dilakukan oleh pasanganmu adalah kekerasan verbal, tetapi beberapa orang lainnya belum mengenalinya. Bisa jadi kamu adalah orang yang sensitif atau mudah kesal saat pasangan meninggikan suaranya.
Namun, jika kamu tumbuh dalam keluarga di mana ada banyak teriakan dan perkelahian mungkin kamu tidak dapat mengenali bagaimana yang dimaksud kekerasan verbal pada wanita. Itu karena pola komunikasi tersebut terlihat wajar saja bagi kamu. Itu adalah zona nyaman dan di lingkungan seperti itulah kamu tumbuh.
Kekerasan verbal sendiri pada dasarnya dapat digambarkan sebagai peristiwa komunikasi apa pun yang menyebabkan emosional meningkat pada setidaknya satu orang. Jika pola ini terus berlanjut, maka dia bisa sampai merusak harga dirinya dan harga diri korbannya. Mereka bahkan mungkin mulai percaya bahwa apa yang mereka katakan itu benar.
Kasus ini itu tidak selalu terjadi secara terbuka seperti ledakan amarah. Terkadang bisa juga dalam kalimat terselubung seperti membuat komentar negatif yang sangat halus di sana-sini. Hal ini verbal dimaksudkan untuk memanipulasi dan mengendalikan korbannya.
Cara Mengatasi Kekerasan Verbal pada Wanita
Untuk keluar dari situasi yang bisa menyudutkan kamu, coba lakukan hal-hal berikut:
1. Ingatkan mereka untuk berhenti berkata kasar
Misalnya, jika mereka menyebut kamu “lemah,” maka itu perlu direspons dengan sesuatu yang menegaskan posisimu. “Memanggilku lemah tidak akan ada gunanya, jadi tolong hentikan. Selain itu saya tahu saya bukan orang yang lemah. Jadi kamu tidak pernah bisa menyebut saya lemah.”
Mengingatkan mereka pada perilaku buruk yang baru saja terjadi akan menghilangkan kekuatan mereka. Sebaliknya, jika kamu hanya duduk dan menerima saja kekerasan atau pelecehan verbalnya, maka itu akan terus berlanjut.
2. Lepaskan diri dari situasi tersebut
Jika kamu bisa pergi dari lokasi cekcok, maka pergilah. Pergilah ke dalam kamar atau ke luar untuk sekadar berjalan-jalan. Keluarlah dari situ dan beri tahu mereka bahwa kamu tidak akan berbicara dengan mereka lagi sampai dapat berbicara atau berdiskusi dengan pikiran yang tenang dan bisa menghargai kamu.
3. Memutuskan hubungan jika memungkinkan
Jika semuanya gagal, mungkin kamu harus melakukan ini. Kamu tahu sudah waktunya untuk benar-benar membiarkan atau melanjutkan ketika kamu mengalami hal ini.
Keputusan ini mungkin memang tidak tepat untuk hubungan tertentu (seperti skenario orang tua/anak), tetapi ada beberapa yang memang harus ditegaskan. Terkadang hanya itu cara yang tersisa. Setelah itu dapatkan bantuan dari pihak berwenang.
Semuanya dimulai dengan mencintai diri sendiri. Kamu harus cukup mencintai dan menghargai diri sendiri agar bisa menjauhkan kasus kekerasan verbal pada wanita.