Polemik Presiden Korea Selatan Baru yang Antifeminis
Terpilihnya Yoon Suk-yeol sebagai Presiden Korsel membuat para feminis geram.

Korea Selatan telah selesai melaksanakan pemilihan presiden pada tanggal 9 Maret 2022 kemarin. Yoon Suk-yeol dari Partai Kekuatan Rakyat berhasil mengalahkan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat. Presentase kemenangan terbilang tipis (0,73 persen) dan menjadi pemilihan terketat sejak 35 tahun yang lalu.
Yoon Suk-yeol dikenal sebagai tokoh yang tegas, agresif, dan ambisius. Para pengamat mengatakan bahwa Yoon mempunyai pengaruh yang kuat dalam militer. Dalam pidatonya, kerja sama dengan Amerika dan Jepang dapat dilaksanakan untuk mencegah Cina dan Korea Utara. Tentu saja Yoon juga memicu banyak kontroversi. Salah satu contohnya adalah pernyataan bahwa gerakan feminis menyebabkan rendahnya angka kelahiran di Korsel.
Para feminis mengecam pernyataan tersebut dan menyamakan Yoon dengan Donald Trump, Presiden Amerika Serikat. Keduanya tak segan-segan mengeluarkan pernyataan yang kontroversial demi menarik massa. Feminis dianggap tidak berguna dan seharusnya tidak ada di Korsel. Kontroversi Yoon yang lain antara lain Yoon menganjurkan ke rakyat Korsel yang tak mampu sebaiknya mengkonsumsi makanan berkualitas rendah.
Dominasi Pria
Dari hasil pemilu, diketahui bahwa mayoritas pemilih Yoon adalah laki-laki dengan rentang usia 20 hingga 35 tahun. Lebih lanjut, data menunjukkan bahwa pemilih mayoritas pria yang sedang atau telah selesai melaksanakan wajib militer (18-28 tahun).
Wajib militer merupakan salah satu permasalahan yang selalu diangkat di Korsel karena menghambat kaum pria untuk berkarir. Dengan semangat antifeminisme, Yoon menyasar target tersebut dan akhirnya berhasil mendapat banyak suara. Hal itu bertolak belakang dengan banyaknya feminis di Korsel terkait penindasan wanita dalam industri hiburan.
Yoon juga mencari dukungan dari swing voters yang menginginkan perubahan kekuasaan. Ketimpangan sosial dan pengangguran menjadi masalah pelik di Korea Selatan. Membidik masalah tersebut, Yoon berjanji akan membangun jutaan rumah dengan harga murah untuk kaum muda. Menurut Yoon, politik adalah usaha untuk memecahkan masalah kehidupan dan mempersiapkan masa depan.